Pages

Thursday 29 September 2016

Ketika tak ada lagi yang bisa mengerti dirimu, bukan karena kamu sulit untuk dimengerti, tapi memang kamu tak mengizinkan seorangpun untuk membaca pikiranmu hanya karena kamu tak percaya pada manusia manapun.
Maka dengan itu, menulislah.
Karena janji yang tak pernah ingkar adalah matahari terbit.


Fajarbo.

Monday 12 September 2016

dating a stranger

W H A T ?
yes, I am dating a stranger.

I am dating a man who I don't know where he works.
I am dating a man who I don't know how much sister and brother he has.
I am dating a man who I don't know what food he likes the most.
I am dating a man who I don't know what things he allergic to.
and many more things that I don't know at all.
We don't even be friend in any social media (any! At least until I write this).

--
Kalau kamu pikir aku merebut seseorang dari seseorang, maka kamu salah besar.
Kalau kamu pikir aku merusak hubungan seseorang dengan hadir sebagai orang ketiga, maka tidak ada yang lebih dangkal selain pikiranmu.

Let me tell you everything. Like...... E V E R Y T H I N G !

September 2015
Diko Ariyawika
Aku sudah kenal lama dengan kakak kelasku ini dari kelas 10 di bangku SMA. Sempet deket banget dan sempet pacaran juga waktu aku lulus SMA. No, bukan pacaran, tapi aku terang-terangan dimainin sama dia, bukan dicintai. Yaudahlahya masa lalu.

Knowing what happened in the past, I decided not to take it serious when he come again in my life. I made distance with him, I mean I am not really into him. I replied all his text briefly and shortly. I replied all his text in the next couple hours or even days. I canceled almost all the promise I made to him. Ya, I hate him that much.

Oktober 2015
Selama dia mencoba mendekatiku, dia beberapa kali memberi kode kalau dia mau kembali padaku. Namun otak ku masih bisa berfungsi dengan baik, i guess, and deep down aku nggak mau mengulang kesalahan yang sama Percaya atau tidak selama kami chatting aku hampir tidak pernah melontarkan pertanyaan, aku hanya menjawab apa yang dia tanyakan dan aku bahkan tidak punya niat untuk menanyakan hal serupa kepadanya.
"Nggak ada yang mau kamu tanyain ke aku gitu?" He asked.
"Nanya apa?" I replied.
Se-hambar-itu obrolan kita either di chat or pas ketemu langsung.
Sumpah demi Tuhan aku bersikeras menjaga hatiku dari robekan yang baru.

Diakhir bulan ini tanpa diundang atau dimintai datang, dia tiba tiba muncul di tempat aku kerja, di pasar. Dia nungguin selama beberapa jam buat ngajakin aku jalan atau hanya untuk sekedar makan bareng. Akhirnya aku-yang-mulai-nggak-enak karena dia udah nungguin lama, mengiyakan ajakannya untuk makan bareng dengan syarat yang deket deket aja.
Saat itu aku nggak mikirin yang lain, selain cepetan kelarin makan dan biarkan dia pulang setelah ajakannya diterima. Tapi ternyata nggak cuma itu, dia kembali menyatakan cintanya dan meminta kesempatan untuk kembali. Of course no.
"Aku belom mau pacaran, aku nggak punya waktu untuk itu, aku nggak punya waktu untuk selalu bales chat pacar aku. Aku nggak punya waktu buat marahan sama pacar. Aku belom mau pacaran" jawabku.
"Dicoba dulu aja jalanin, aku nggak akan nuntut kamu macem macem. Aku nggak akan marah kalo kamu nggak bales chat aku. Aku juga nggak akan nyari masalah sama kamu sampe berantem" katanya.
Saat itu aku tetap pada pendirianku untuk tidak menerimanya. Sampe akhirnya dia marah karena penolakan itu. Ini dia hal yang nggak aku suka tentangnya, dia emosional, gampang marah.

Malamnya dia chat aku untuk minta maaf karena udah marah marah.
"Kamu baru gitu aja marah. Gimana kalo kita pacaran, aku ga akan punya banyak waktu untuk ngeladenin marahnya kamu"
Malam itu dia minta maaf untuk kejadian sore tadi dan minta maaf karena telah memaksaku dan juga menggangu hidupku. Keesokan harinya aku memutuskan untuk tidak akan membalas chatnya lagi.

Beberapa hari setelah kejadian disore itu.
Pagi-pagi aku dapet chat dari pegawaiku "kak ada yang ngasih makanan buat lu"
Haahhh???
Aku siangnya ke toko, dan pegawaiku bilang kalo ada cowok yang nitip coklat dan minuman ini ke satpam,"titip untuk regina" katanya ke satpam itu. Lalu satpam tsb menitipkannya ke toko tempat aku kerja.

"Kamu ngapain? Ini untuk apa?" Aku sms dia, karena aku tau ini pasti ulahnya.
"Untuk kamu, maaf atas kejadian waktu itu, maaf juga aku gak bisa nahan perasaan aku ke kamu" balasnya
Aku tidak membalasnya.

-
Beberapa minggu kemudian, aku tau kalo dia udah jadian sama orang lain.
Saat itu aku senang, senang karena nggak akan di ganggu lagi sama dia.

Di awal tahun 2016 setelah sekian lama dia nggak chat aku, dia tiba tiba chat aku nanyain aku biasanya ngirim paket di jne mana karena dia mau ngirim paket juga. Tanpa basa basi dan nanya apa apa aku jawab apa yg dia tanyakan dan dia berterimakasih untuk itu.
Lalu beberapa minggu kemudian dia chat aku lagi untuk nanyain kalo beli bahan kebaya di tanah abang itu dimana.
"Duileh mau lamaran? Ahaha" godaku.
"Lamaran apaan. Siapa yg mau nikah sama pengangguran" jawabnya.
Aku nggak ngerti sih maksud dia apa, tapi aku juga gapeduli sama apa yg dia maksud.
Lagi, dia berterimakasih.

Di awal bulan februari 2016.
"Re di pasar?"
"Iya kenapa"
"Oh gapapa gw dr cemerlang mau ngajak makan siang tadinya"
Akhirnya di siang itu kita ketemu, karena dia blg kalo dia suntuk banget mau cerita.
Dia cerita panjang lebar soal dia dan ceweknya, dia bilang dia gak suka kalo ceweknya keluar dari kerjaan dengan alesan capek dan masih mau main main. Dia bilang juga kalo sebelumnya hubungan mereka sangat baik, nggak pernah berantem sama sekali, dia sayang ceweknya, satu hal yang ngerubah sikapnya ke ceweknya cuma cewek itu keluar dari kerjaan. Dia bilang kalo dia nyari cewek yang serius, bahkan dia blg kalo dia juga nggak mau lama lama pacaran, mungkin setahun abis itu nikah. Dia juga bilang kalo dia nggak butuh juga uang dari ceweknya, tapi dia cuma nggak suka kalo ceweknya pikirannya masih main main. Dia bilang dia juga nggak suka karena ceweknya super posesif. Dia minta saran harus gimana dan dia bilang dia udah males, pengen putus aja.
Lah??? Aku yang kaget banget denger cerita dia cuma punya satu pertanyaan;
"emang dia posesif? Bukannya dia cuek?"
"Gw kira juga dia cuek, selow anaknya. Taunya posesif parah. lagian kan gw maunya sama lo, tapi lo nya gamau haha yasudahlah"
Saat itu yang aku katakan cuma sabar dan selesain baik baik, omongin baik baik. Aku nggak bisa ngasih saran juga karena aku nggak pandai untuk itu.

Setelah hari itu kami sama sekali nggak pernah chat lagi, ketemu apalagi, sama sekali enggak. Dia juga nggak pernah hubungin aku lagi. Aku pikir dia udah baik baik lagi sama ceweknya. Syukurlah.

-
di bulan Juni 2016, aku dan dia balik lagi sering chat hampir setiap hari. di bulan ini juga aku tau kalo ternyata dia dan ceweknya udah putus, kapan dan gimananya aku nggak tau dan nggak pengen tau juga. Di malam takbiran dia ngajak ketemuan buat ngobrol ngobrol. dan ya.......... dia nyoba lagi buat ngajak balikan. Dia bilang kalo dari awal dia emang pengennya sama aku, yang kemaren cuma pelarian karena aku nolak dia, dia bilang dari semua mantan dia, aku cewek yang paling bener, nggak macem macem, nggak nuntut ini nuntut itu. dia minta di kasih kesempatan, dan dia janji nggak akan ngulangin kesalahan yang dulu dulu. aku bilang ke dia kalo aku nggak bisa jawab saat itu.


Aku nggak tau akhirnya akan gimana antara aku dan dia, tapi semakin aku coba buat ngejauh dari dia, Allah selalu ngasih jalan sebaliknya. Akupun nerima dia setalah sebulan aku gantungin dia (akhir juli). Aku nggak tau apa dia jodohku atau bukan, aku hanya tau untuk saat ini dan sampai saat ini, niat dia baik ke aku dan keluargaku juga.